A. SISTEM
TRANSMISI DATA
Transmisi adalah proses pengangkutan
informasi dari satu titik ke titik lain di dalam suatu jaringan. Komunikasi
data adalah proses pengiriman dan penerimaan data/informasi dari dua atau lebih
device (alat,seperti komputer/laptop/printer/dan alat komunikasi lain)yang
terhubung dalam sebuah jaringan.
Media Transmisi Data
Data-data pada jaringan dapat ditransmisikan
melalui 3 media, yaitu:
1. Copper Media
Copper media merupakan semua media transmisi
data yang terbuat dari bahan tembaga. Orang biasanya menyebut dengan nama
kabel. Data yang dikirim melalui kabel, bentuknya adalah sinyal-sinyal listrik
(tegangan atau arus) digital.
Spesifikasi Kabel
a. Kecepatan (Mbps)
b. Bentuk Signal
BASE
= Baseband (digital)
Broad
= Broadband (analog)
c. Tipe Kabel/Panjang Maksimum
Contoh Spesifikasi Kabel
a.
10BASE-2 (Thin Ethernet)
b.
10BASE-5 (Thick Ethernet)
c.
10BASE-T
d.
100BASE-TX
e. 100BASE-FX
f. dll.
Jenis-jenis kabel yang dipakai sebagai
transmisi data pada jaringan adalah sebagai berikut:
1. Kabel Koaksial
Keuntungan menggunakan kabel koaksial adalah
murah dan jarak jangkauannya cukup jauh. Kekurangannya adalah susah pada saat
instalasi. Untuk saat ini kabel koaksial sudah tidak direkomendasikan lagi
untuk instalasi jaringan.
2.
Kabel ScTP (Screened Twisted Pair)
a. Kabel STP (Shielded Twisted Pair)
Keuntungan menggunakan kabel STP adalah lebih
tahan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik baik
dari dalam maupun dari luar. Kekurangannya adalah mahal, susah pada saat
instalasi (terutama masalah grounding), dan jarak jangkauannya hanya 100m
b.
Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
Keuntungan menggunakan kabel UTP adalah murah dan mudah
diinstalasi. Kekurangannya adalah rentan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik, dan jarak
jangkauannya hanya 100m
2. Optical Media
Bahan dasar dari optical media adalah kaca
dengan ukuran yang sangat kecil (skala mikron). Biasanya dikenal dengan nama
fibre optic (serat optic). Data yang dilewatkan pada medium ini dalam bentuk
cahaya (laser atau inframerah). Satu buah kabel fibre optic terdiri atas dua fiber. Satu berfungsi untuk
Transmit (Tx) dan satunya untuk Receive (Rx). Sehingga komunikasi dengan fibre
optic biasa terjadi dua arah secara bersama-sama (full duplex).
Konektor Fibre Optic ada 2 yaitu :
1.
ST
Konektor, biasanya dipakai untuk yang singlemode.
2.
SC
konektor, biasanya dipakai untuk yang multimode
3. Wireless Media
Media transmisi wireless menggunakan
gelombang radio frekuensi tinggi. Biasanya gelombang elektromagnetik dengan
frekuensi 2.4 Ghz dan 5 Ghz. Data-data digital yang dikirim melalui wireless
ini akan dimodulasikan ke dalam gelombang elektromagnetik ini.
B. JENIS-JENIS TRANSMISI DATA :
1.
Transmisi Data Secara Paralel.
Pada cara paralel, bit-bit yang membentuk karakter dikirimkan
secara bersamaan melalui sejumlah penghantar yang terpisah. Sistem Pengiriman
Paralel hanya ekonomis untuk transmisi data jarak pendek, jika jaraknya terlalu
jauh, maka efek skew akan sering terjadi. Efek Skew adalah
suatu efek yang terjadi pada pengiriman sejumlah bit secara serentak dan tiba
pada tempat yang dituju dalam waktu yang tidak bersamaan. Sehinga terkadang
menyebabkan data rusak. Contoh
: transmisi data dengan printer, modem dan disk.
2.
Tranmisi Data Secara Seri.
Sistem pengiriman data digital, dimana beberapa bit dikirim secara
berurutan dengan menggunakan satu jalur (penghantar), penerima kemudian merakit
kembali menjadi karakter. Hanya ada dua penghantar, yaitu penghantar pengiriman
dan penghantar penerima. Pengiriman dimulai dari LSB (Least Significant Bit)
dan diakhiri MSB (Most Significant Bit). Cocok untuk transmisi data jarak jauh.
3.
Pengiriman Data Tak Sinkron.
Pada pengiriman data tak sinkron, setiap karakter dikirim sebagai
satu kesatuan bebas, yang berarti bahwa waktu antara pengiriman bit terakhir
dari sebuah karakter dan bit pertama dari karakter berikutnya tidak tetap.
Pengiriman data tak sinkron lebih sederhana daripada pengiriman sinkron, karena
hanya isyarat data saja yang dikirimkan. Efisiensi sistem tak sinkron tidak
begitu tinggi, karena hanya 7 dari 10 bit yang dikirimkan berisi informasi.
Pengiriman tak sinkron banyak di pakai karenasederhana dan murah.
4.
Pengiriman Data Sinkron.
Pada pengiriman data sinkron, sejumlah blok data dikirmkan secara
kontinu tanpa bit awal dan bit akhir. Pesan yang sangat panjang biasanya di
pecah menjadi beberapa blok, setiap blok di awali dgn karakter STX (Start Of
Text) dan diakhiri dengan ETB (end of text block), dan blok terakhir diikuti
karakter ETX (end of text).
Terdapat dua macam system transmisi data yaitu sistem transmisi
dengan menggunakan gelombang radio (nirkabel) dan transmisi jaringan melalui kabel.
Transmisi data melalui kabel lebih cepat daripada melalui gelombang radio
karena menggunakan kabel serat optik. Kedua sistem transmisi tersebut memiliki
kelebihan dan kekurangan. Serat optik mempunyai kelebihan yaitu transmisi data
yang cepat dan performansi yang prima. Namun memiliki kekurangan yaitu daerah
kerja yang kurang luas dan proses instalasi kabel yang membutuhkan biaya yang
besar. Sedangkan dengan menggunakan nirkabel, daerah kerjanya cukup luas, biaya
pemasangan secara general cukup murah, akan tetapi memiliki kekurangan yaitu
kualitas dan performansi yang kurang maksimal dan disertai dengan adanya
gangguan sinyal. Saat ini komunikasi nirkabel telah berubah dari komunikasi
suara menjadi multimedia,
dimana komunikasi multimedia membutuhkan kecepatan transmisi data yang lebih
cepat agar diperoleh hasil yang maksimal. Maka muncul suatu wacana untuk
menggabungkan kedua sistem transmisi tersebut, dengan harapan akan diperoleh
suatu sistem transmisi baru yang lebih baik daripada keduanya. Sistem transmisi
tersebut dikenal sebagai radio over fiber. Radio over fibermerupakan
suatu proses pengiriman sinyal radio melalui kabel serat optik. Saat ini
kebutuhan industri menuntut efisiensi. Dengan menggunakan kabel serat optik
sebagai medium perantara, maka akan diperoleh kecepatan transmisi yang lebih
besar dibandingkan ketika dilakukan transmisi secara langsung. Dengan
menggunakan kabel serat optik, maka kualitas sinyal suara yang ditransmisikan
tetap bagus atau dapat dikatakan gangguan yang timbul selama proses transmisi
kecil, sehingga sinyal yang dibawanya tetap bagus. Selain itu dengan
menggunakan kabel serat optik dapat menghemat biaya serta menambah performansi
untuk high speed fiber berdasarkan akses nirkabel.
C. TERMINOLOGI
TRANSMISI
Transmisi
data terjadi diantara transmitter dan receiver melalui beberapa media
transmisi. Media transmisi dapat diklasifikasi sebagai terpandu atau tak
terpandu. Dengan media terpandu (guided media), gelombang dikendalikan
sepanjang jalur fisik; contoh-contoh guided media adalah twisted pair, kabel
koaksial, serta serat optik. Media tak terpandu (unguided media), juga
disebut nirkabel, menyediakan alat untuk mentransmisi gelombang
elektromagnetik, tetapi tidak mengendalikannya, contohnya adalah perambatan (propagation)
melalui udara, ruang hampa udara, dan air laut. Istilah link langsung (direct
langsung) digunakan untuk menunjukkan jalur transmisi antara dua perangkat
dimana sinyal dirambatkan secara langsung dari transmitter menuju receiver
tanpa melalui peralatan perantara, berbeda dengan amplifier atau repeater yang
digunakan untuk meningkatkan kekuatab sinyal. Media transmisi terpandu adalah
titik-ke-titik (point-to-point), jika ia menyediakan link langsung di
antara dua perangkat dan membagi media yang sama. Pada konfigurasi multititik (multipoint)
terpandu, lebih dari dua perangkat membagi media yang sama. Sebuah transmisi
dapat berupa simplex (simpleks), half duplex (dupleks
setengah), atau full duplex(dupleks penuh).
D.
MODE TRANSMISI
a.
Serial
Pada
Pengiriman seri, Data pararel internal diteruskan ke pengubah pararel-serial
(IC Converted), bit-bit dikirimkan secara berurutan (tidak serempak) dan
kecepatan pemindahan data lebih rendah dan mode transmisi pararel. Pengiriman
dimulai dari LSB ( Least Significant Bit) dan diakhiri MSB ( Most Significant
Bit). Penerima harus memecah isyarat data yang sama pada waktu yang tepat
sebelum membentuk kembali karakter yang diterima.
E. METODE TRANSMISI DATA
Untuk
melakukan pengiriman data atau transmisi data dapat menggunakan beberapa metode
pengiriman yang biasa diterapkan pada komunikasi data seperti berikut ini :
1. Metode
Transmisi Paralel
2. Metode
Transmisi Seria
3.
Metode Transmisi Sinkron dan Tak Sinkron
4.
Metode Transmisi Full Duplex dan Half Duplex
1.Metode Transmisi Paralel
Suatu pengiriman data disebut paralel, jika sekelompok bit data ditransmisikan
secara bersama-sama dan melewati beberapa jalur transmisi. Pada metode
pengiriman paralel, bit-bit yang membentuk karakter dikirimkan secara serempak
melewati sejumlah penghantar yang terpisah.Keuntungan dari transmisi parallel
adalah kecepatan. Tetapi, transmisi parallel membutuh sejumlah n jalur
komunikasi untuk mentrasnmisikan aliran data.
2. Metode Transmisi Serial
Suatu pengiriman data disebut serial, jika bit-bit data ditransmisikan satu demi satu melewati saluran yang sama.Keuntungan dari transmisi serial adalah mengurangi biaya karena hanya memerlukan satu jalur transmisi.
Metode
Transmisi Sinkron dan Tak Sinkron
·Metode Transmisi Sinkron
Pada transmisi
sinkron, data dikirim dalam bentuk berkelompok (blok) dalam kecepatan yang
tetap tanpa bit awal dan bit akhir. Awalan blok (start block) dan
akhiran blok (stop block) diidentifikasikan dalam bentuk bytes dengan
susunan yang spesifik. Clock pada penerima dioperasikan secara kontinyu dan
dikunci agar sama dengan clock pada pengirim.
Keuntungan pada
transmisi data ini adalah dapat bekerja dengan baik pada laju pengiriman yang
tinggi. Kelemahannya adalah memerlukan biaya implementasi yang
lebih mahal.
· Metode Transmisi
Tak Sinkron
Jika pada transmisi
sinkron tidak memiliki bit awalan dan akhiran, maka transmisi tak sinkron
memiliki kedua bit tersebut. Pada transmisi ini, informasi akan diuraikan
menjadi karakter dan masing-masing karakter tersebut memiliki bit yang
diidentifikasikan sebagai awalan blok (start block) dan bit akhiran blok
(stop block).
Keuntungan pada transmisi data ini adalah biaya lebih
murah. Kelemahan metode transmisi tak sinkron adalah laju
transmisinya rendah, hal ini disebabkan karena :
A. Bahwa clock yang
beroperasi bebas hanya memenuhi
syarat pada laju yang rendah.
B. Adanya bit awal dan bit
akhir mengurangi efisiensi
pengiriman bit sebesar
20 %
4. Full Duplex Dan Half Duplex
·FULL DUPLEX
Suatu sistem komunikasi dikatakan
memiliki metode transmisi full duplex, jika pada sistem komunikasi
ini dapat mengirimkan data dalam dua arah pada waktu yang sama. Contoh
: Telepon.
· HALF DUPLEX
Dalam mode half-duplex tiap
piranti dapat mengirim dan menerima data, tapi tidak pada waktu yang sama. Saat
suatu piranti mengirim, piranti yang lain dapat menerima dan begitu pula
sebaliknya. Contoh : walkie talkie.
E. TEKNIK PENGKODEAN DATA
Pengertian Pengkodean
Pengkodean karakter atau
kadang disebut penyandian karakter, terdiri dari kode yang memasangkan
karakter berurutan dari suatu kumpulan dengan sesuatu yang lain. Seperti urutan
bilangan natural, octet atau denyut elektrik.
Sehingga Pengkodean Adalah
Pengambaran dari satu set sandi menjadi set sadi yang lain.
Teknik Pengkodean Yang biasa digunakan
Diantaranya sebagai berikut:
1. ASCII
(American Standard Code for Information Interchange)
Dengan ciri-cirinya :
· Merupakan
sandi 7 bit
· Terdapat
128 macam symbol yang dapat diberi sandi ini
· Untuk
transmisi asinkron terdiri dari 10 atau 11 bit, yaitu: 1 bit awal, 7 bit data,
1 bit paritas, 1 atau 2 bit akhir
2. Sandi
Baudot Code (CCITT alphabet No.2 / Telex Code). Dengan ciri-cirinya:
· Terdiri
dari 5 bit
· Terdapat
32 macam symbol
· Digunakan
dua sandi khusus sehingga semua abjad dan angka dapat diberi sandi yaitu:
o LETTERS
(11111)
o FIGURES
(11011)
3. Sandi
4 atau 8
Dengan ciri-cirinya:
· Sandi
dari IBM dengan kombinasi yang diperbolehkan adalah 4 buah “1” dan 4 buah “0”
· Terdapat
70 karakter yang dapat diberi sandi ini
· Transmisi
asinkron membutuhkan 10 bit, yaitu: 1 bit awal, 8 bit data dan 1 bit akhir.
4. BCD
(Binary Coded Decimal)
Dengan cici-cirinya :
· Terdiri
dari 6 bit
· Terdapat
64 kombinasi sandi
· Transmisi
asinkron membutuhkan 9 bit, yaitu: 1 bit awal, 6 bit data, 1 bit paritas dan 1
bit akhir
5. EBCDIC
(Extended Binary Coded Decimal Interchange Code)
Dengan ciri-cirinya :
· Sandi
8 bit untuk 256 karakter
· Transmisi
asinkron membutuhkan 11 bit, yaitu: 1 bit awal, 8 bit data, 1 bit paritas dan 1
bit akhir. Teknik Pengkodean Data dan Modulasi
Ada empat kombinasi hubungan data dan sinyal,
yaitu:
Data
digital, sinyal digital
Perangkat pengkodean data
digital menjadi sinyal digital lebih sederhana daripada perangkat modulasi
digital-to-analog. Data digital merupakan data yang memiliki
deretan data yang memiliki ciri-ciri tersendiri. Salah satu contoh data digital
adalah teks. Permasalahannya adalah data tersebut tidak dapat langsung
ditransmisikan dalam sistem komunikasi. Data tersebut harus terlebih dahulu
diubah dalam bentuk biner.
Elemen sinyal adalah tiap pulsa dari sinyal digital. Data binary atau digital ditransmisikan dengan mengkodekan bit-bit data kedalam elemen-elemen sinyal.
Elemen sinyal adalah tiap pulsa dari sinyal digital. Data binary atau digital ditransmisikan dengan mengkodekan bit-bit data kedalam elemen-elemen sinyal.
Faktor kesuksesan penerima dalam mengartikan
sinyal yang datang:
1. Ratio Signal to Noise (S/N)
: peningkatan S/N akan menurunkan bit errorrate.
2. Kecepatan data (data rate)
: peningkatan data rate akan meningkatkan bit error rate (kecepatan error pada
bit)
1. Bandwidth : peningkatan
bandwidth data meningkatkan data rate
Hubungan ketiga faktor tersebut adalah :
1. Kecepatan data bertambah,
maka kecepatan error pun bertambah, sehingga memungkinkan bit yang diterima
error.
2. Kenaikan S/N mengakibatkan
kecepatan error berkurang.
3. Lebar bandwidth membesar
yang diperbolehkan, kecepatan data akan bertambah.
Data analog,
sinyal digital
Konversi data analog ke bentuk digital
memungkinkan pengguna perangkat transmisi dan switching digital.Transformasi data
analog ke sinyal digital, proses ini dikenal sebagai digitalisasi.
Tiga hal yang paling umum terjadi setelah
proses digitalisasi adalah:
a. Data digital
dapat ditransmisikan menggunakan NRZ-L.
b. Data digital
dapat di-encode sebagai sinyal digital memakai kode NRZ-L Dengan demikian,
diperlukan step tambahan
c. Data
digital dapat diubah menjadi sinyal analog, menggunakan salah satu teknik
modulasi
Codec (Coder-decoder) adalah device yang
digunakan untuk mengubah data analog menjadi bentuk digital untuk transmisi,
yang kemudian mendapatkan kembali data analog dari data digital tersebut.
Data Analog,
Sinyal Analog
Alasan dasar dari proses ini adalah
diperlukannya frekuensi tinggi untuk transmisi yang efektif. Untuk transmisi
unguided, hal tersebut tidak mungkin untuk mentransmisi sinyal-sinyal baseband
dan juga antena-antena yang diperlukan akan menjadi beberapa kilometer
diameternya, modulasi mendukung frequency-division multiplexing.
Teknik Modulasi memakai data analog adalah :
I. Amplitude
Modulation (AM)
Modulasi ini menggunakan amplitudo sinyal
analog untuk membedakan kedua keadaan sinyal digital, dimana frekuensi dan
phasenya tetap, amplitudo yang berubah. AM adalah modulasi yang paling mudah,
tetapi mudah juga dipengaruhi oleh keadaan media transmisinya.
II. Frequency Modulation (FM)
Modulasi ini menggunakan sinyal analog untuk
membedakan kedua keadaan sinyal digital, dimana amplitudo dan phasenya tetap,
frekuensi yang berubah. Kecepatan transmisi mencapai 1200 bit per detik. Untuk
transmisi data sistem yang umum dipakai FSK.
III. Phase
Modulation (PM)
Modulasi ini menggunakan perbedaan sudut
phase sinyal analog untuk membedakan kedua keadaan sinyal digital, dimana
frekuensi dan amplitudo tetap, phase yang berubah. Cara ini paling baik, tapi
paling sukar, biasanya dipergunakan untuk pengiriman data dalam jumlah besar
yang banyak dan kecepatan yang tinggi.
Transmisi data digital dengan menggunakan
sinyal analog. Contoh umum yaitu public telephone network. Device yang dipakai
yaitu modem (modulator demodulator) yang mengubah data digital ke sinyal analog
(modulator) dan sebaliknya mengubah sinyal analog menjadi data digital
(demodulator).
E. TEKNIK MULTIPLEKSING
Multiplexing adalah
suatu Teknik yang digunakan untuk mengirimkan Informasi (banyak) Hanya melalui
satu saluran.
Tujuan utamanya adalah
untuk menghemat pemakaian jumlah fisik suatu perantara informasi. misalnya:
kabel, pemancar & penerima (transceviver).
Beberapa Teknik
Multiplexing :
1. Frequency
Division Multiflexing (FDM)
Adalah dengan cara
menata suara informasi (suara bicara oleh 1 pelanggan) dalam sedemikian rupa
sehingga menempati satu alokasi frekuensi sebesar 4 Khz. Teknik ini
digunakan di indonesia hingga tahun 1990-an pada saat masih menggunakan
jaringan telpon ananlog dan jaringan satelit analog.
Gabungan banyak kanal
input yang menjadi sebuah kanal output yang berdasarkan frekuensi, dimana
gabungan ini digunakan ketika bandwidth dari medium melebihi bandwidth sinyal
yang diperlukan untuk transmisi. Tiap sinyal dimodulasikan ke dalam frekuensi
carrier yang berbeda dan frekuensi carrier tersebut terpisah dimana bandwidth dari
sinyal-sinyal tersebut tidak overlap. Contoh yang paling dikenal dari FDM
adalah siaran radio dan televisi kabel. FDM disebut juga “code transparent”.
Pada gambar di bawah , dapat dilihat enam sumber sinyal dimasukkan ke dalam
suatu multiplexer, yang memodulasi tiap sinyal ke dalam frekuensi yang berbeda
(f 1,…,f6). Tiap sinyal modulasi memerlukan bandwidth center tertentu disekitar
frekuensi carriernya, dinyatakan sebagai suatu channel. Sinyal input baik
analog maupun digital akan ditransmisikan melalui medium dengan sinyal analog.
2. Time Division
Multiplexing (TDM)
Adalah dengan cara
menggunakan satu saluran secara bergantian, tiap pelanggan di beri jatah
waktu(time slot) tertentu sedemikian rupa sehingga semua informasi dapat
dikirim melalui satu saluran secara bersama sama. Pergantian Time slot adalah
sebesar 125 microsecond.
Digunakan ketika data
rate dari medium melampaui data rate dari sinyal digital yang ditransmisi.
Sinyal digital yang banyak (atau sinyal analog yang membawa data digital)
melewati transmisi tunggal dengan cara pembagian porsi yang dapat berupa level
bit atau dalam blok –blok byte atau yang lebih besar dari tiap sinyal pada
suatu waktu. Prinsip TDM adalah menerapkan prinsip penggiliran waktu pemakaian
saluran transmisi dengan mengalokasikan satu slot waktu (time slot) bagi setiap
pemakai saluran (user). TDM biasanya digunakan untuk komunikasi point to point.
Pada TDM, penambahan peralatan pengiriman data lebih mudah dilakukan. TDM
lebih efisien daripada FDM.
3. Wavelengt
Division Multiflexing (WDM)
menggunakan
kabel optik, yaitu satu kabel optik dipakai untuk menyalurkan lebih dari satu
sumber sinar dimana setiap satu sinar lamda yang di pancarkan mewakili satu
sumber informasi
Aplikasi multiplexing yang umum di gunakan dalam komunikasi
long-haul. Media utama pada jaringan long-haul berupa jalur gelombang
mikro (udara), koaksial, atau serat optik berkapasitas tinggi. Jalur-jalur
ini dapat memuat transmisi data dalam jumlah besar.
Pada gambar dibawah ini
menggambarkan fungsi multiplexing dalam bentuk yang paling sederhana. Terdapat
input n untuk multiplexer. Multiplexer dihubungkan ke demultiplexer melalui
sebuah jalur tunggal. Saluran tersebut mampu membawa n channel data yang
terpisah.
Multiplexer
menggabungkan (melakukan multiplexing) data dari jalur input n dan
mentransmisikannya melalui jalur berkapasitas tinggi. Demultiplexer menerima
aliran data yang sudah dimultiplexkan, kemudian memisahkan (malakukan
demultiplexing) data berdasarkan channel, lalu mengirimkannya ke saluran output
yang tepat.
Penggunaan multiplexing secara luas dalam komunikasi data dapat dijelaskan melalui hal-hal berikut ini:
Penggunaan multiplexing secara luas dalam komunikasi data dapat dijelaskan melalui hal-hal berikut ini:
§ Semakin tinggi rate data, semakin efektif biaya
untuk fasilitas transmisi. Maksudnya, untuk suatu aplikasi dan pada jarak
tertentu, biaya per kbps menurun bila rate data fasilitas transmisi meningkat.
Hampir sama dengan itu, biaya transmisi dan peralatan penerima per kbps
menurun, bila rate data meningkat.
§ Sebagian besar perangkat komunikasi data
individu memerlukan dukungan rate data yang relatif sedang-sedang saja. Sebagai
contoh, untuk sebagian besar aplikasi komputer pribadi dan terminal, rate data
diantara 9600 bps dan 64 kbps sudah cukup memadai.
Pernyataan tersebut
dimaksudkan sebagai syarat-syarat bagi perangkat komunikasi data. Pernyataan
yang sama diterapkan untuk komunikasi suara. Maksudnya, semakin besar fasilitas
transmisi sebagai syarat untuk channel suara, semakin berkurang biaya per
channel suara individu. Kapasitas yang diperklukan untuk sebuah channel suara
tunggal biasanya sedang-sedang saja.
Pembahasan ini menitik beratkan pada tiga jenis teknik multiplexing. Pertama, Frequency-Division Multiplexing (FDM), yang paling banyak dilakukan dan cukup dikenal oleh siapa saja yang pernah menggunakan radio atau televisi. Kedua, kasus khusus dari time Division Multiplexing (TDM) atau disebut juga dengan TDM synchkronous. Jenis ini paling banyak dipergunakan untuk memultiplexingkan aliran suara dan aliran data yang didigitalkan. Jenis ketiga dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi synchronous dengan cara menambahkan rangkaian rumit ke multiplexer. Jenis ini memiliki beberapa sebutan, diantaranya statistical TDM, synchronous TDM, dan intellegence TDM.
Pembahasan ini menitik beratkan pada tiga jenis teknik multiplexing. Pertama, Frequency-Division Multiplexing (FDM), yang paling banyak dilakukan dan cukup dikenal oleh siapa saja yang pernah menggunakan radio atau televisi. Kedua, kasus khusus dari time Division Multiplexing (TDM) atau disebut juga dengan TDM synchkronous. Jenis ini paling banyak dipergunakan untuk memultiplexingkan aliran suara dan aliran data yang didigitalkan. Jenis ketiga dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi synchronous dengan cara menambahkan rangkaian rumit ke multiplexer. Jenis ini memiliki beberapa sebutan, diantaranya statistical TDM, synchronous TDM, dan intellegence TDM.
TDM yang bekerja seperti FDM mengurangi/menghapus alokasi “idle
time” pada Terminal yang tak aktif dan menghapus/mengurangi blok-blok kosong
dalam Blok-blok pesan campuran. Statistical TDM dikenal juga sebagai
asynchronous TDM dan intelligent TDM, sebagai alternatif synchronous TDM.
Efisiensi penggunaan saluran secara lebih baik dibandingkan FDM dan TDM.
Memberikan kanal hanya pada terminal yang membutuhkannya dan memanfaatkan sifat
lalu lintas yang mengikuti karakteristik statistik. STDM dapat mengidentifikasi
terminal mana yang mengganggur / terminal mana yang membutuhkan transmisi dan
mengalokasikan waktu pada jalur yang dibutuhkannya. Untuk input, fungsi
multiplexer ini untuk men-scan bufferbuffer input, mengumpulkan data sampai
penuh, dan kemudian mengirim frame tersebut. Dan untuk output, multiplexer
menerima suatu frame dan mendistribusikan slot-slot data ke buffer output
tertentu.
SUMBER
MATERI :
http://isdiyantorostmikpringsewu.wordpress.com/2013/04/11/multiplexing-pada-komunikasi data/
http://isdiyantorostmikpringsewu.wordpress.com/2013/04/11/multiplexing-pada-komunikasi data/
http://oasetutorial.blogspot.com/2009/04/mode-transmisi.html